Monday, May 14, 2007

KETIKA CACA MESTI KE DOKTER

Ketika mama caca membaca artikel di sebuah tabloid tentang bahaya antibiotik, mama caca sempat begidik. Ternyata penggunaan antibiotik yang berlebihan amat berbahaya bagi tubuh. Celakanya, hal ini kerapkali tidak disadari. Yang penting cepat sempuh. Tak peduli dengan kadar obat macam apa.

Ini juga yang diresahkan mama caca akhir-akhir ini. Ketika masih tinggal di negara aborigin, mama caca bisa sangat berhati-hati menggunakan obat. Sebab paramedis di sana sangat mendukung upaya penggunaan obat –terutama antibiotik- dengan hati-hati. Praktis selama satu tahun di sana, mama caca cuma pernah mengonsumsi symbicort dan panadol. Tanpa bermaksud promosi salah satu merk obat-obatan, tapi cara paramedis pengatasi atau menyembuhkan rasa sakit ternyata amat beda. Jika di indo, orang yang mengeluh sakit kepala pada dokter, pasti akan diberi resep dengan segepok obat. Bandingkan dengan mama caca ketika tinggal di aussie, saat terserang flu berat, sakit punggung atau migrain, hanya panadol dan istirahat cukup yang direkomendasikan oleh dokter. Bahkan, sehabis operasi caesar pun, mama caca hanya diberi panadol dan panadine sebagai pereda rasa sakit.

Menurut mereka, sakit semacam flu, pusing, migrain, nyeri punggung atau sakit sehabis operasi caesar, tidak perlu diobati macam-macam. Cukup istirahat, banyak minum air putih dan minum obat pereda rasa sakit semacam panadine atau panadol. Antibiotik? No Way! Demikian juga ketika caca sakit, dokter di sana melakukan pemeriksaan dengan sangat teliti. Setelah itu, lagi-lagi Cuma disuruh beli panadol kid. No other.

Cerita berubah saat mama caca pulang kampung. Caca pulang kampung ketika berusia dua bulan. Sebelum pulang, mama caca sempat konsultasi tentang plus-minus ngajak baby naik pesawat. Kata dokter, semuanya akan baik-baik saja asal baby dah berusia lebih dari enam minggu, trus jangan lupa dikasih asi ketika pesawat lounding dan take off. Satu lagi, jangan lupa ngecheck kesehatan baby, terutama alat indranya ke dokter begitu baby nyampe tanah air.

Dan begitulah, seminggu setelah menghirup udara tanah air, caca dibawa ke dokter guna ngecheck kesehatannya. Tapi sungguh mengherankan. Bukannya memeriksa tubuh dan indra si pasien, dokter malah langsung menuliskan resep buat caca. Sungguh, mama caca sempet shock. Iki maksude opo. Wong caca dibawa ke dokter bukan buat minta resep. Tapi si dokter tetep ngotot agar mama caca meminumkan obat itu buat caca. Akhirnya mama caca membawa caca pulang dengan resep di tangan. Resep yang nggak bakalan ditebus ke apotik!!

Nyatanya mencoba berhati-hati dalam penggunaan anti biotik emang bukan hal mudah. Ini tentu terkait dengan kebiasaan paramedis yang gemar memberikan obat-obatan dosis tinggi dan antibiotik kepada setiap pasiennya, tak terkecuali kepada pasien batita. Ketika hal ini dikeluhkan kepada seorang dokter kenalan mama caca. Dia bilang, di negara “hampir miskin” seperti Indonesia, penggunaan antibiotik pada setiap pasien emang sulit dihindari. Menurut sang dokter hal ini karena demi menghindari terjadinya bahaya sampingan mengingat banyaknya alat-alat kedokteran yang kadang tidak steril. Rumah sakit sendiri banyak yang justru menjadi sarang penyakit. Dan satu lagi, lingkungan sekitar kita yang sering tidak bersahabat sehingga penyakit apapun kian mudah berbiak.
Duh, kalo sudah begini, betapa mama caca merasa tak punya banyak pilihan. Begitu sakit, berarti caca mesti ngonsumsi antibiotik.

2 comments:

bundanya i-an said...

iya jeng.. i-an juga kalo sakit pasti diresepnya itu selalu disertakan antibiotik, cuma begitu sampe rumah antibiotiknya hanya sekali aku kasih sesudah itu aku gak kasih lagi... khawatir juga sih.. he..he..

Anonymous said...

kebangetan banget tuh dokter, orang Caca mo diperiksa indera-nya setelah bepergian pake pesawat kok malah ditulisin resep.. ga nyambung deh, dok!

kalo di jakarta udah lumayan, Mama Caca, dokter2nya mulai melek dan ga sembarangan ngasih antibiotik.. mungkin Mama Caca harus keliling dulu nyari dokter anak yg cocok, kalo bisa yg mudah yg ga ya pikirnya ga kolot seperti dokter2 jadul..

syerem juga ya kalo dibilang RS itu sarang penyakit, tapi bener kok, mendingan meriksain Caca ke dokter pribadi yg punya praktek di rumah biar lebih aman... yg paling penting mudah2an Caca sehat selalu jadi ga perlu berurusan sama dokter...