Tuesday, May 8, 2007

IBU-IBU YANG LAGI RAPAT

Baru-baru ini mama caca diikutsertakan dalam kepanitiaan sebuah organisasi ibu-ibu. Disebut organisasi ibu-ibu karena memang semua anggotanya adalah mereka yang sudah layak disebut ibu. Ibu dalam artian secara umur maupun secara sosial. Rasanya deg-degan juga waktu akan pertama kali ikut rapat kerja. Maklum, mama caca dipercaya jadi sie acara sebuah kepanitiaan yang acaranya akan dihadiri oleh bapak bupati. Panitia yang tergabung pun adalah orang-orang terkenal di lingkungan mama caca. Padahal mama caca adalah orang baru di sini. Jadi wajar dong, kalo agak nervous. Bayangin yang hebat-hebat!!

Dan begitulah, raker pertama, kedua dan seterusnya telah terlaksana. Tapi herannya, bukan malah jelas kerjanya, mama caca malah semakin bingun. “apa nih yang mesti dikerjain biar acaranya sukses.” Jaman dulu, waktu masih jadi mahasiswi sih soal jadi panitia-panitia gitu udah biasa (hehe..). Tapi ternyata pengalaman jaman jadi mahasiswi dulu nggak ngaruh dengan kepanitiaan kali ini.

Akhirnya, daripada bingun-bingun, seusai rapat buat checking akhir, mama caca sengaja nelpon beberapa panitia lain. Tapi rupanya panitia-panitia lain tak ada yang bersedia diajak ngomong. “
“Pokoknya ama ketuanya langsung aja dek.” Begitu kata mereka.
Akhirnya terjadilah pertemuan itu. Mama caca, ketua panitia dan ketua umum organisasi ibu-ibu itu. Dimulai dengan bahasa konsultasi khas yunior kepada seniornya. Lalu mama caca minta pertimbangan tentang susunan acaranya. Tapi sangat mengherankan. Jawaban sang ketua umum itu sungguh-sungguh tak terduga:
“wis dek, gampang, masalah susunan acara nanti disesuaikan, liat kondisi. Pokoknya susunan acaranya nunggu acaranya besok aja.”
Lho kok??
“Trus tentang para pengisi acara, koordinasinya gimana, kapan mo gladi bersih?” Kali ini dengan sok pengalaman mama caca kembali bertanya.
“Itu juga dilihat besok pas acaranya dek, pokok’e lihat besok aja. Tinggal nyabut orang-orang yang datang pas acara.”
Hah!!
Katanya yang mo diundang orang-orang penting. Bupati, ibu ini, bapak itu. Tapi kok?? Mama caca bengong, akhirnya,
“Oh, gitu ya.. jadi semuanya dilihat dan ditentukan pas acara besok?” Dengan wajah bloon mama caca menimpali. Dan ketua panitia serta ketua umum organisasi itu mengangguk mantap.

Tapi sweer! Kali ini Mama caca baru tahu. Bahwa berorganisasi bareng ibu-ibu sungguh berbeda. Kalo dalam kepanitiaan mahasiswa, menjadi sie acara berarti memiliki peranan penting bagi sukses tidaknya sebuah acara, tapi bersama ibu-ibu bukan demikian aturannya. Dalam setiap acara tak ada yang lebih penting melebihi persoalan konsumsi. Jika sudah sampai pada bidang yang satu itu, rapat akan sangat hidup. Semua anggota rapat rela berjibaku. Bahkan kadang ampe acara ngambek-ngambekan. Tapi begitu sampai pada bidang yang lain. Jawabannya akan sama. “pokoknya penentuannya di acara besok ya dek..”

Dan begitulah, acara berlangsung menurut kondisinya. Jika pas acara berlangsung tiba-tiba senior-senior atau orang-orang yang dianggap terhormat dalam organisasi itu meminta perubahan susunan acara, maka seketika akan berubahlah susunan acaranya. Begitu seterusnya hingga acara berakhir. Dan acara yang lain lagi di buat.
Weleh..weleh.. organisasi opo tho iki sakjane??

No comments: