Saturday, May 19, 2007

E-MAIL TANTE BARLAH DAN PLASENTA

Kemarin, tante barlah di aussie kirim sorry buat caca. Soalnya ari-ari caca yang dulu ditanam bersama sebuah bunga di halaman belakang flat tante barlah lupa nggak disirami. Maklum, tante yang lagi ngambil program doktornya di negara aborigin ini emang sibuk berat. Wah, tulisan tante barlah jadi bikin mama caca inget waktu abah caca mengubur plasenta dan menanam bunga diatasnya. Mama caca masih inget banget, bunga itu berwarna ungu. Ditanam diakhir musim semi.

Tentang plasenta, mama caca yakin, semua ibu yang pernah melahirkan tentu tidak asing dengan nama yang satu ini. Orang jawa lebih suka menyebutnya ari-ari atau batur. Disebut batur karena plasenta dianggap teman atau saudara bayi ketika berada dalam rahim. Karena itu, orang jawa tidak pernah sembarangan dalam memperlakukan plasenta. Ketika bayi lahir, plasenta akan langsung dicuci bersih dan ditaruh dalam kendi untuk kemudian ditanam dalam tanah. Bahkan, dalam tradisi keluarga tertentu, ada ritual-ritual khusus berkaitan dengan perlakuan terhadap plasenta. Konon bangsawan jawa zaman dulu akan memberikan sebangsa kurungan atau pertanda khusus diatas tempat plasenta ditanam. Dalam Panggil Aku Kartini saja-nya Pramudya Ananta Toer misalnya. Di sana tertera sebuah foto yang menunjukkan sebuah tempat khusus ari-ari R.A. Kartini ditanam.

Dalam tradisi keluarga mama caca, ari-ari memang mesti diuri-uri atau diperlakukan dengan baik. Diperlakukan dengan baik artinya setelah bayi lahir, plasenta mesti dicuci bersih dan ditanam secepatnya.

Tapi rupanya tidak setiap tempat memiliki kepercayaan serupa. Di beberapa tempat, plasenta dianggap sesuatu yang tidak harus mendapat perlakuan khusus. Ketika caca lahir, abah dan mama caca mesti menandatangani kesepakatan-kesepakatan serta menuliskan permintaan khusus. Dan sengaja, permintaan khusus yang dituliskan waktu itu berkaitan dengan plasenta. Mama caca meminta plasenta caca untuk dibawa pulang.

Akhirnya plasenta caca dibawa pulang dan ditanam disebuah pekarangan di halaman flat teman. Konon, di negara-negara maju, plasenta-plasenta yang direlakan oleh keluarganya akan digunakan sebagai bahan penelitian demi perkembangan ilmu kedokteran. Sebenarnya mulia sih tujuaannya. Tapi mama caca belum tega untuk merelakannya.

No comments: