Monday, June 30, 2008

BERTETANGGA

Terhitung per 23 Pebruari 2008, Caca sekeluarga pindahan rumah. Meski hanya berjarak sejengkal dari rumah asal, namun banyak perubahan dan hal baru dirasakan. Awalnya Caca emang serumah dengan mbah kakungnya. Kini kita tinggal “bertetangga”.

Selain dengan mbah kakung dan mbah putri, caca juga bertetangga dengan saudara sepupu abahnya. Mestinya Caca memanggilnya bulek. Tapi rupanya caca lebih suka memanggil si bulek dengan sebutan Umik. Ini gara-gara putra-putri si bulek yang notabene-nya adalah teman-teman sepermainan caca, memanggil ibunya dengan sebutan Umik.

Hubungan bertetangga memang sesuatu yang istimewa. Apalagi jika masih ada ikatan saudara. Memiliki tetangga yang baik adalah karunia bagi rumah tangga kita. Sebaliknya, memiliki tetangga buruk adalah cobaan yang tidak terkira.

Tetangga yang usil dan suka mengadu domba misalnya, tentu akan menjadikan kita salah satu korban keusilan dan sifat buruknya. Atau tetangga yang gemar berkata buruk dan menyakiti anak-anak, pasti akan membuat kita merasa tak aman kapan pun juga.

Dan jika sekarang mama caca memiliki tetangga yang gemar mengajarkan sopan santun pada putra-putrinya, tentu merupakan anugrah Tuhan yang luar biasa. Kini caca memiliki teman-teman yang gemar mengaji dan suka berkata santun. Dan semoga ketentraman dan keindahan selalu mewarnai hari-hari kita dalam bertetangga dan berumahtangga. Amin.

1 comment:

koekoeh gesang said...

Semoga betah dgn rumah barunya ^^!