Wednesday, November 5, 2008

DUH, MAKIN KOLOKAN AJA NIH SI EMBAK!!

Ada hal yang meresahkan mama caca akhir-akhir ini. Tentang sifat kolokan caca yang kian menjadi. Semakin besar, agaknya caca mulai sadar akan posisinya dalam keluarga. Paling tidak, dia mulai bisa mengidentifikasi siapa orang-orang yang sering memarahinya atau siapa orang yang bakal menuruti apa pun kemauannya. Dan inilah repotnya, caca hidup berdekatan dengan mbah kakung dan mbah putri yang berlipat rasa sayangnya. Mbak kakung yang tak bisa memarahi caca seperti apa pun tingkah polahnya. Paling banter, jika caca sudah keterlaluan, mama caca yang diminta untuk memperingatkan caca.

Kondisi ini rupanya terbaca oleh caca. Si kecil berhidung mungil itu agaknya paham, bahwa ibu “yang suka memarahinya” itu segan jika harus marah di depan kedua simbahnya. Dan begitulah akhirnya, tingkah paling menyebalkan selalu ditunjukkan caca setiapkali abah, ibu, adek dan kedua simbahnya berkumpul.

Mungkin caca Cuma berniat CAPER di depan kedua simbahnya dengan melakukan hal-hal yang dilarang kedua ortunya. Mungkin juga caca mesti diberi waktu untuk lebih bebas berekspresi. Yang jelas, mama dan abah caca selalu berharap, semoga semakin bertambahnya umur caca nantinya, akan memberikan peningkatan pemahaman dan kesadaran dirinya untuk berbuat lebih baik. Mendidik anak memang bukan hal mudah, tapi kita memang harus berusaha untuk melakukan yang terbaik selagi predikat sebagai orang tua masih melekat dipundak kita.